Senin, 25 April 2011

Karakteristik Peserta Didik


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Disusun oleh :
Nama   : Uut Prihonggo
NIM      : K2510063

PROGRAM PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011

Karakteristik Peserta Didik
Karakteristik dari seorang peserta didik perlu diketahui dan dipahami oleh pendidik. Karena untuk memperlancar dan sekaligus untuk menentukan materi pembelajaran yang tepat dalam proses belajar mengajar. Selain itu, karakteristik dari seorang peserta didik akan menggerakkan anak kepada bagaimana kemampuan peserta didik. Sehingga dalam memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik akan lebih tepat dalam memilih bahan materi yang akan disampaikan. Diharapkan karakteristik anak akan terbentuk dengan baik dengan adanya kepahaman dari pendidik tentang karakteristik peserta didik.
Karakteristik dari seorang peserta didik dapat diketahui perkembangannya mulai dari tingkatan anak usia taman kanak-kanak, anak usia sekolah dasar, anak usia remaja, hingga tingkatan anak usia dewasa.dari setiap tingkatan dapat dilakukan peninjauan perkembangan mulai dari perkembangan fisik, perkembangan intelektual, perkembangan emosi, perkembangan emosional/moral, perkembangan bahasa, perkembangan motorik, dll.
Dengan begitu, maka diperlukan kemampuan dan ketrampilan dari tenaga pendidik untuk dapat menunjang perkembangan karakteristik dari peserta didik. Sehingga perkembangannya akan menuju ke hal yang bernilai positif. Selain itu pendidik dituntut untuk bisa menerapkan strategi yang tepat guna membantu peserta didik mengembangkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki.
Pada masa perkembangannya, peserta didik masih perlu adanya bimbingan dari pendidik. Adanya nasehat yang bernilai positif akan menjadikan suatu hal yang positif, sebaiknya pendidik sebaiknya tidak ceroboh dalam memberikan teguran yang bernada negatif agar anak tidak akan merasa bahwa dirinya telah melakukan kesalahan yang sangat besar sehingga akan menimbulkan perasaan takut dari anak untuk melakukan perbuatan itu lagi. Bimbingan diberikan secara lebih kepada anak pada tingkatan anak usia taman kanak-kanak sampai tingkatan anak usia remaja.
A.    Karakteristik Peserta Didik Usia Taman Kanak-Kanak
Pada masa ini anak sudah mulai paham akan dirinya sebagai pria atau wanita dan mulai paham akan hal-hal yang mungkin dapat mengancam dirinya. Kemungkinan anak pada masa ini akan lebih mengembangkan kemampuan fisiknya dan akan lebih bereksplorasi dengan lingkungannya dengan tanpa dibantu orangtuanya. Untuk itu diperlukan pemenuhan gizi dan vitamin yang cukup guna menunjang perkembangan fisiknya. Selain itu diperlukan bimbingan dari pendidik agar anak selalu berpikir positif terhadap dirinya dan mampu memahami akan adanya perbedaan pada setiap individu.
Perkembangan intelektual anak pada masa ini sudah mampu untuk mempresentasikan sesuatu meskipun masih menggunakan simbol-simbol (symbolic function). Cara berpikir seperti lebih maju daripada berpikir dengan sensorimotor. Akan tetapi, kemapuan berpikir seperti ini masih ada keterbatasan. Terkadang anak hanya menyakini apa yang dilihatnya dan masih kaku tidak fleksibel.
Pada usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akan akunya, bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan orang lain. Pada masa ini anak merasa perlu untuk dihargai oleh orang lain. Penghargaan ini sangat penting bagi anak karena anak akan merasa disayangi. Apabila anak terlalu diberlakukan dengan sikap keras kemungkinan akan menimbulkan sikap-sikap seperti keras kepala, suka menentang perintah, atau akan menjadi seorang anak yang menyerah penurut yang dilingkupi harga diri kurang serta pemalu.
Untuk membantu perkembangan kemampuan berbahasa anak maka orangtua dan guru seyogyanya untuk selalu mengajak anak untuk berdialog dan jangan pernah untuk meremehkan pertanyaan yang diajukan anak. Karena hal itu akan memungkinkan anak kehilangan respect terhadap orang yang diberi pertanyaan.
Sebaiknya pada masa seperti ini anak lebih sering diajak bermain. Karena anak merasa senang bila diajak bermain tentunya dengan memberikan sisipan tentang pendidikan didalam permainan tersebut. Selain kesenangan akan tercapai secara tidak langsung anak juga menerima pendidikan dari guru.
B.     Karakteristik Peserta Didik Usia Sekolah Dasar
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anaksudah dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang menutut kemampuan intelektual. Pada masa ini anak sudah cukup untuk menerima berbagai kecakapan yang dapat mengemmbangkan pola pikir atau daya nalarnya. Seyogyanya anak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pertanyaan, komentar maupun pendapat tentang materi yang telah diberikan.
Pada masa ini kemampuan berbahasa anak sudah mulai mampu untuk menguasai kata-kata dengan baik. Di usia ini adalah masa berkembang pesatnya kemampuan mengenal dan menguasai perbendaharaan kata. Sebaiknya di sekolah diberikan pelajaran yang sengaja menambah perbendaharaan katanya, belajar menyusun struktur kalimat, peribahasa dan ketrampilan mengarang. Diharapkan dengan ini anak semakin baik dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Di usia ini anak sudah mampu untuk menyesuaikan diri dengan orang lain (bekerja sama), mulai berkelompok satu sama lain. Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemapuan social anak sudah seyogyanya anak diberikan tugas-tugas yang menyangkut hal yang mengharuskan anak saling beklerja sama satu sama lainnya, missal kerja kelompok.
Anak mulai sadar bahwa ungkapan emosi dengan kasar tidak akan diterima di masyarakat. Oleh karena itu, anak sudah mulai untuk mengendalikan emosi melalui meniru dan latihan (pembiasaan). Sudah seyogyanya guru mampu menciptakan situasi belajar yang kondusif bagi terciptanya proses belajar mengajar.
Pada usia anak sekolah dasar, anak sudah mampu mengiuti peraturan atau tuntutan dari orang tua atau lingkungan sosialnya. Di akhir usia ini, anak sudah dapat memahami alasan yang mendasari suatu peraturan. Seyogyanya guru memberikan pengajaran tentang rasa tanggungjawab kepada anak didik. Anak diberi pengetahuan bahwa setiap apa yang diperbuat ada batasan yang diatur dalam peraturan sehingga apa yang diberbuat akan mendapat hukuman jika melakukan kesalahan dan anak harus mempertanggunjawabkan perbuatannya tersebut.
Periode anak sekolah dasar merupakan masa pembentukan nilai-nilai agama sebagai kelanjutan periode sebelumnya. Oleh karena itu selain anak diajarkan tentang ilmu pengetahuan umum juga diajarkan tentang masalah agama yang diarapkan akan mempengaruhi moral anak.
Pada masa ini sudah seyogyanya dilatih pengembangan kemampuan motorik/skill agar dapat berkembang secara optimal.
C.    Karakteristik Peserta Didik Usia Remaja
Masa remaja adalah masa dimana merupakan salah satu diantara dua masa rentangan kehidupan individu, dimana terjadi pertumbuhan fisik yang cepat. Pada masa ini, sebaiknya diberikan pendidikan terkait hal yang berhubungan dengan masalah perkembangan remaja terutama masalah perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja.
Pada masa remaja, telah dapat berpikir secara logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Dengan kata lain berpikir operasi formal lebih bersifat hipotesis dan abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berpikir kongkret. Oleh karena itu, diperlukan adanya wadah yang dapat memfasilitasi perkembangan kemampuan berpikir anak (remaja).
Pada masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinggi. Saat awal permulaan perkembangan biasanya anak akan lebih reaktif dan menunjukan sifata yang sensitif terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosi bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung/marah). Sedangkan pada remaja akhir anak sudah mampu mengendalikan emosinya.
Pada masa remaja berkembang istilah “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Pemahaman ini mendorong anak untuk menjalin hubungan social yang lebih akrab dengan mereka terutama teman sebaya. Selain itu berkembang sikap “conforinity”, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain.
Melauli pengalaman atau interaksi social dengan orang tua, guru, teman sebaya, atau orang dewasa lainnya akan membuat tingkat moralitas remaja lebih matang jika dibandingkan dengan usia anak. Sudah mengenal tentang konsep moralitas seperti kejujuran, keadilan, kesopanan, dan kedisiplinan.
Masa remaja merupakan saat berkembangnya indentity (jati diri). Perkembangan ini memberikan dasar bagi masa dewasa. Dapat juga dikatakan sebagai aspek sentral bagi kepribadian yang sehat yang mrefleksikan kesadarn diri. Masa remaja saat pertama berkembang usahanya secara sadar untuk menjawab pertanyaan “who am I?” apabila remaja gagal maka dirnya akan mengalamai kebingunan “confusion”.
D.    Karakteristik Peserta Didik Usia Dewasa
Usia 21 tahun dipandang sebagai batas dewasa awal sehingga mereka telah dianggap mempunyai tanggungjawabterhadap segala perbuatannya. Masa ini adalah masa perkembangan puncaknya dan sekaligus akan mengalami penurunan fungsi organ-organ fisik.
Selama masa dewasa, dunia social dan peranan social menjadi lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan masa sebelumnya. Pada masa ini individu memasuki peranan kehidupannya yang lebih luas. Pola dan tingkah laku orang dewasa berbeda dalam beberapa hal dari orang yang lebih muda. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak disebabkan oleh perubahan-perubahan fisik dan kognitif yang berkaitan dengan masalah penuaan, tetapi lebih disebabkan oleh peristiwa kehidupan yang dihubungkan dengan keluarga dan pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar